SISTEM REM
DARURAT KENDARAAN BERAT
Selain mesin yang berfungsi untuk
menjalankan / menggerakkan kendaraan, rem merupakan hal yang tak kalah penting
untuk menjaga dan mengimbangi fungsi gas. Namun fungsi kepakeman rem bisa
berkurang bahkan tidak berfungsi (biasa disebut rem blong), hal tersebut dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pengaruh beban yang dibawa dan
kondisi jalan berupa turunan.
Bagi pengendara kendaraan berat yang membawa muatan berat,
melewati jalanan yang menurun bisa saja menimbulkan kekhawatiran bagi
pengendara sendiri maupun kendaraan yang berjalan disekitarnya jika rem blong. Saat melewati
turunan panjang dan dilakukan pengereman, maka kampas rem dan rooter disc (piringan
rem) akan bergesekan dalam waktu yang lama dan menimbulkan panas. Sehingga menjadi
tidak pakem dan memicu terjadinya tabrakan.
Maka dari itu dibutuhkan rem
darurat dengan sensor mekanik untuk mengurangi resiko tabrakan yang menyebabkan
timbulnya korban jiwa dan kerugian material. Berikut diagram blok Sensor
Mekanik SISTEM REM DARURAT KENDARAAN BERAT :
(Diagram Blok Sensor Mekanik SISTEM REM DARURAT KENDARAAN BERAT) |
(Double Rem) |
Prinsip kerjanya :
- Aki digunakan sebagai power supply.
- Saat mesin dinyalakan, saklar aki akan terhubung dan power disalurkan.
- Sensor mekanik diletakkan di sekitar disc brake (menghitung gerakan angular).
- Sensor mekanik akan berfungsi setelah rem (utama) diinjak.
- Sensor mekanik memiliki saklar yang akan terhubung secara perlahan jika kecepatan angular tidak berkurang secara signifikan.
- Rem darurat bekerja sesuai dengan pergerakan saklar sensor mekanik (semakin terhubung saklar, semakin rapat pula brake pads / kampas rem).
- Kendaraan dapat berhenti dan tidak terjadi kecelakaan karena rem blong.
Mengurangi resiko kecelakaan,
diawali dengan kewaspadaan diri dengan peduli dengan kesehatan dan alat
keselamatan pada kendaraan yang digunakan.
Semoga bermanfaat yaa..
Jangan lupa tinggalkan saran,
kritik, dan komentar.. terimakasih.. ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar